Rakyat sipil yang menjadi korban meninggal dalam
perang di Suriah. (aljazeera)
01/01/16
Damaskus. Sebuah lembaga HAM memperkirakan
korban pembantaian yang dilakukan rezim Bashar Al-Asad lebih dari 55 ribu jiwa.
Sehingga jumlah total korban sejak pecah krisis Suriah mencapai 260 ribu jiwa.
Syrian Observatory For Human Raights
(SOHR), seperti dilansir Aljazeera,
Jumat (1/1/2016) hari ini, menyebutkan bahwa lebih dari 55 ribu jiwa telah
menjadi korban pembantaian rezim diktator Syiah di Suriah. Dari angka tersebut,
2.574 korbannya adalah anak-anak yang berumur di bawah 18 tahun, dan 1.944
wanita.
Adapun korban dari militer dan kelompok
bersenjata, 17.600 orang dari militer rezim penguasa, 7.798 korban dari
kelompok oposisi, dan sekitar 16 ribu dari Jabhah Nusra dan ISIS.
Menurut lembaga yang berkantor di London ini, jumlah korban
meninggal pada tahun ini turun dari jumlah tahun sebelumnya yang mencapai 76
ribu jiwa dari kalangan rakyat sipil.
Sementara itu, Syrian Network For Human
Rights (SNHR) yang juga berkantor di London, menyebutkan bahwa 5% dari korban
jiwa kalangan sipil jatuh dalam serangan yang dilancarkan pesawat-pesawat
tempur Rusia yang dimulai pada tanggal 30 September silam. (msa/dakwatuna)
Redaktur: M
Sofwan