Ottoman (Daulah Utsmaniyah) memerangi Kerajaan
Arab Saudi I melalui Mesir yang saat itu dipimpin Muhammad Ali Pasha.
Dia mempunyai dua orang anak: Thusun dan
Ibrahim. Dua orang anaknya inilah yang melakukan penyerangan ke Dir’iyah.
Thusun punya kawan dekat bernama THOMAS KEITH.
Dia orang Skotlandia,; tentara, ditangkap, dijual, hingga berakhir di rumah
Muhammad Ali Pasha.
Thomas ini orang Kristen, nama lainnya Ibrahim
Agha. Sudah jamak orang-orang kafir dan misssionaris yang masuk ke wilayah
muslim memakai nama seolah muslim. Contohnya Snouck Hurgronye. Di wiki Inggris, Thomas disebut ganti agama (converted).
Di wiki Arabic disebut dia terpaksa pindah agama agar tetap hidup (واضطر لاعتناق الاسلام حفاظا علي حياته).
Fahmi Mahmud al-Mishri dlm al-Bahr az-Zhahir,
memperjelas Thomas sebagai Kristen:
وبهذا التعيين يكون توماس كيث اول اجنبي غير مسلم يتولي إمارة المدينة
“Ini adalah penetapan bahwa Thomas Keith orang asing non muslim pertama yang
memimpin pemerintahan di Madinah”
Nama Thomas Keith tercantum dalam kitab “Tarikh
Umara’ al-Madinah al-Munawwarah” oleh sejarawan ‘Arif Ahmad Abdul Ghani di
halaman 404.
Thusun membawa Thomas menyerbu Daulah Saudiyah.
Setiba di Madinah, Thusun menunjuk Thomas sebagai GUBERNUR MADINAH pada bulan
April 1815. Thusun sendiri menuju Qasim.
Dua bulan kemudian, Thomas menyusul Thusun. Dia
bertempur menyelamatkan Thusun.
Thusun lolos dan kembali ke Mesir, sedangkan
Thomas tewas terbunuh dalam pertempuran.
Thusun membawa cinderamata 4.000 telinga ke
Mesir.
Ibrahim kemudian diutus menggantikan Thusun.
Dengan cepat mereka mencapai Dir’iyah thn 1818.
Ada 1.950 pasukan berkuda, 5.600 infantri
campuran Kristen Eropa, Turki, dan Afrika.
Ada 400 pasukan artileri dan seorang dokter
Italia. Perwira militer mereka dipimpin Monsieur Vassier, tentara Napoleon yang
ikut dalam barisan Ibrahim Pasha.
Pasukan “khilafah” ini suka mabok dan
meninggalkan sholat. Ini kata sejarawan Mesir Abdurrahman al-Jabarti. Ibn Bisyr
menyebut tentara Ottoman ini dengan tentara Romawi, sampai 15 kali.
Singkat cerita, setelah membunuh lebih dari
1.500 orang, mereka menangkap Imam Abdullah bin Saud setelah menipunya.
Imam Abdullah bin Saud lalu dibawa ke Kairo,
kemudian ke Istanbul. Disana dia diarak dan dipertontonkan dijalan-jalan kota
Istanbul.
Setelah itu, Imam Abdullah bin Saud dibunuh dan
disalib di halaman AYA SOFIA. Peristiwa ini dibulan Safar 1234 H atau 1818M.
Catatan:
– Meski tentara Ottoman dari Mesir tetapi mereka bukan orang Mesir. Rekrutmen
orang Mesir menjadi tentara baru dimulai tahun 1820, sedangkan perang dengan
daulah Saud I selesai thn 1818.
– Tulisan al-Jabarti yang tajam terhadap
tentara Ottoman menjadikan dia dibenci penguasa Ottoman di Mesir. Menurut
az-Zirikli, anak al-Jabarti dibunuh, dan dia sangat sedih hingga matanya rabun.
Al-Jabarti wafat tahun 1825.
Bacaan lain:
– Jabarti, Vassiliyev, Burckhardt, az-Zirikli, dll.
*) Ditulis oleh Ibnu Rajab, Pengamat Dunia
Islam dan Timur Tengah