Silahkan baca puluhan artikel menarik dibawah
Meyakini adanya petunjuk yang lebih sempurna
dari Sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Orang yang meyakini bahwa ada petunjuk
lain yang lebih sempurna dari petunjuk Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, atau
orang meyakini bahwa ada hukum lain yang lebih baik daripada hukum Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam, seperti orang-orang yang lebih memilih
hukum-hukum Thaghut daripada hukum Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka ia
telah kafir.
Termasuk juga di dalamnya adalah
orang-orang yang meyakini bahwa peraturan dan undang-undang yang dibuat manusia
lebih afdhal (utama) daripada sya’riat Islam, atau orang meyakini bahwa hukum
Islam tidak relevan (sesuai) lagi untuk diterapkan di zaman sekarang ini, atau
orang meyakini bahwa Islam sebagai sebab ketertinggalan ummat. Termasuk juga
orang-orang yang berpendapat bahwa pelaksanaan hukum potong tangan bagi
pencuri, atau hukum rajam bagi orang yang (sudah menikah lalu) berzina sudah
tidak sesuai lagi di zaman sekarang.
Juga orang-orang yang menghalalkan
hal-hal yang telah diharamkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya
Shallallahu ‘alaihi wa sallam berdasarkan dalil-dalil syar’i yang telah tetap,
seperti zina, riba, meminum khamr, dan berhukum dengan selain hukum Allah atau
selain itu, maka ia telah kafir berdasarkan ijma’ para ulama.
Allah Ta’ala berfirman:
أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُونَ ۚ وَمَنْ
أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ حُكْمًا لِّقَوْمٍ يُوقِنُونَ
Apakah hukum Jahiliyyah yang mereka
kehendaki? Dan (hukum) siapakah yang lebih daripada (hukum) Allah bagi
orang-orang yang yakin?” [Al-Maa-idah: 50]
Allah Ta’ala berfirman:
وَمَن لَّمْ يَحْكُم بِمَا أَنزَلَ اللَّهُ
فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْكَافِرُونَ
“… Barangsiapa yang tidak memutuskan
menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang yang kafir.”
[Al-Maa-idah: 44]
Allah Ta’ala berfirman:
وَمَن لَّمْ يَحْكُم بِمَا أَنزَلَ اللَّهُ
فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
“… Barangsiapa tidak memutuskan perkara
menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang
zhalim.” [Al-Maa-idah: 45]
Allah Ta’ala berfirman:
وَمَن لَّمْ يَحْكُم بِمَا أَنزَلَ اللَّهُ
فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
“… Barangsiapa tidak memutuskan perkara
menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang
fasik.” [Al-Maa-idah: 47]
Tidak senang dan membenci hal-hal yang dibawa
oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, meskipun ia melaksanakannya,
maka ia telah kafir.
Yaitu orang yang marah, murka, atau benci
terhadap apa-apa yang dibawa oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam,
walaupun ia melakukannya, maka ia telah kafir.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَالَّذِينَ كَفَرُوا فَتَعْسًا لَّهُمْ
وَأَضَلَّ أَعْمَالَهُمْ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ كَرِهُوا مَا أَنزَلَ اللَّهُ
فَأَحْبَطَ أَعْمَالَهُمْ
“Dan orang-orang yang kafir, maka
kecelakaanlah bagi mereka dan Allah menghapus amal-amal mereka. Yang demikian
itu adalah karena sesungguhnya mereka benci kepada apa yang di-turunkan Allah (Al-Qur-an),
lalu Allah menghapuskan (pahala-pahala) amal-amal mereka.” [Muhammad: 8-9]
Juga firman-Nya:
إِنَّ الَّذِينَ ارْتَدُّوا عَلَىٰ أَدْبَارِهِم
مِّن بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْهُدَى ۙ الشَّيْطَانُ سَوَّلَ لَهُمْ
وَأَمْلَىٰ لَهُمْ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا لِلَّذِينَ كَرِهُوا مَا نَزَّلَ
اللَّهُ سَنُطِيعُكُمْ فِي بَعْضِ الْأَمْرِ ۖ وَاللَّهُ يَعْلَمُ إِسْرَارَهُمْ
فَكَيْفَ إِذَا تَوَفَّتْهُمُ الْمَلَائِكَةُ يَضْرِبُونَ وُجُوهَهُمْ
وَأَدْبَارَهُمْ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمُ اتَّبَعُوا مَا أَسْخَطَ اللَّهَ وَكَرِهُوا
رِضْوَانَهُ فَأَحْبَطَ أَعْمَالَهُمْ
“Sesungguhnya orang-orang yang kembali ke
belakang (murtad) setelah jelas petunjuk bagi mereka, syaithan telah menjadikan
mereka mudah (berbuat dosa) dan memanjangkan angan-angan mereka. Yang demikian
itu karena sesungguhnya mereka (orang-orang munafik) itu berkata kepada
orang-orang yang benci kepada apa yang diturunkan Allah (orang-orang Yahudi):
‘Kami akan mematuhimu dalam beberapa urusan,’ sedangkan Allah mengetahui
rahasia mereka. Bagaimanakah (keadaan mereka) apabila Malaikat (maut) mencabut
nyawa mereka seraya memukul muka dan punggung mereka. Yang demikian itu karena
sesungguhnya mereka mengikuti apa yang menimbulkan kemurkaan Allah dan (karena)
mereka membenci (apa yang menimbulkan) keridhaan-Nya; sebab itu Allah menghapus
(pahala) amal-amal mereka.” [Muhammad: 25-28]
Menghina Islam
Yaitu orang yang mengolok-olok (menghina)
Allah dan Rasul-Nya, Al-Qur-an, agama Islam, Malaikat atau para ulama karena
ilmu yang mereka miliki. Atau menghina salah satu syi’ar dari syi’ar-syi’ar
Islam, seperti shalat, zakat, puasa, haji, thawaf di Ka’bah, wukuf di ‘Arafah
atau menghina masjid, adzan, memelihara jenggot atau Sunnah-Sunnah Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam lainnya, dan syi’ar-syi’ar agama Allah pada
tempat-tempat yang disucikan dalam keyakinan Islam serta terdapat keberkahan
padanya, maka dia telah kafir.
Allah Ta’ala berfirman:
وَلَئِن سَأَلْتَهُمْ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا
كُنَّا نَخُوضُ وَنَلْعَبُ ۚ قُلْ أَبِاللَّهِ وَآيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنتُمْ
تَسْتَهْزِئُونَ لَا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُم بَعْدَ إِيمَانِكُمْ ۚ إِن
نَّعْفُ عَن طَائِفَةٍ مِّنكُمْ نُعَذِّبْ طَائِفَةً بِأَنَّهُمْ كَانُوا
مُجْرِمِينَ
“… Katakanlah: ‘Apakah dengan Allah,
ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?’ Tidak usah kamu minta
maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. Jika Kami memaafkan segolongan dari
kamu (lantaran mereka taubat), niscaya Kami akan mengadzab golongan (yang lain)
di sebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa.” [At-Taubah:
65-66]
Dan firman Allah Ta’ala:
وَإِذَا رَأَيْتَ الَّذِينَ يَخُوضُونَ فِي
آيَاتِنَا فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ حَتَّىٰ يَخُوضُوا فِي حَدِيثٍ غَيْرِهِ ۚ وَإِمَّا
يُنسِيَنَّكَ الشَّيْطَانُ فَلَا تَقْعُدْ بَعْدَ الذِّكْرَىٰ مَعَ الْقَوْمِ
الظَّالِمِينَ
“Dan apabila kamu melihat orang-orang
memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka
membicarakan pembicaraan yang lain. Dan jika syaithan menjadikan kamu lupa
(akan larangan ini), janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang zhalim itu
sesudah teringat (akan larangan itu).” [Al-An’aam: 68]
firman Allah Ta’ala:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا
الَّذِينَ اتَّخَذُوا دِينَكُمْ هُزُوًا وَلَعِبًا مِّنَ الَّذِينَ أُوتُوا
الْكِتَابَ مِن قَبْلِكُمْ وَالْكُفَّارَ أَوْلِيَاءَ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِن
كُنتُم مُّؤْمِنِينَ
“Wahai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu menjadikan orang-orang yang membuat agamamu menjadi buah ejekan
dan permainan sebagai pemimpin, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi
Kitab sebelummu dan dari orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). Dan
bertawakkallah kepada Allah jika kamu benar-benar orang yang beriman.”
[Al-Maa-idah: 57]
Akui
Islam Nusantara Membatalkan Keislamannya
Oleh: Ferry Is Mirza
(Copas Dari Wa Ulama Nu Prof Baharun)
ISLAM Nusantara belakangan digemakan di
mana-mana. Tetapi, berhati-hatilah jika anda mengakui keberadaan agama Made in
Indonesian ini. Karena, bila disertai dengan keyakinan maka bisa membatalkan
keislaman kita atau kita keluar dari Islam.
Islam Nusantara diproklamirkan pada tahun
2016 oleh pimpinan organisasi Islam di negeri ini. Dan kini marak dibincangkan
setelah beredar video seorang tokoh Islam Nusantara menjelaskan, "Islam
Nusantara adalah agama yang sejati, sedangkan Islam Arab itu adalah agama
penjajah".
Waspadalah ini. Jangan dianggap sepele,
karena :
1. Mengandung arti tidak mengakui lagi
agama yg diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW di Arab (Mekkah-Madinah).
2. Mendustakan ayat2 Al Quran bahwa Islam
adalah agama sejati, satu-satunya agama yang diridhai Allah dan agama yang
sempurna.
3. Mengandung kebencian kepada agama yang
diturunkan Allah di Arab dan kebencian terhadap ajaran-ajarannya karena
dianggap menjajah bangsa kita.
Dengan demikian pernyataan tersebut
bermakna :
1. Tidak mengakui lagi Islam yang
diajarkan Nabi Muhammad sebagai agama untuk bangsa ini.
2. Tidak mengakui berarti telah
meninggalkan dan menggantinya dengan agama inovasi dan modifikasi sendiri yang
disebut Islam Nusantara.
3. Bila mengakui Islam Nusantara sebagai
agama yang sejati, maka telah rusaklah kalimat sahadat kita. Artinya, telah
berada di luar area Islam yang disebarkan Rasulullah Muhammad SAW sebagai
satu-satunya agama yang diridhai Allah SWT.
Bila kita ikut-ikutan mengakui Islam
Nusantara berarti ikut-ikutan keluar dari Islam Muhammad, kafir terhadap Islam
Muhammad dan mempertuhankan ulama pendiri Islam Nusantara.
Oleh karena itu, wahai saudaraku, jagalah
sahadatmu dengan menjaga akidah dan perkataanmu. Islam itu hanya satu, yaitu
yang turun di Arab dan yang disebarkan oleh Rasulallah dan berlaku untuk
seluruh umat manusia.
Jangan terkecoh pada Islam Nusantara yang
dianggap sebagai agama yang sejati. Itu adalah tipu daya setan untuk
menyesatkan dan merusak keislaman kita.
Jangan terbuai pada gelar pendirinya atau
banyaknya pengikutnya. Tetapi percayalah hanya kepada Islam yang sejati yang
diturunkan Allah SWT di tanah Arab.
Bila hatimu mengakui Islam Nusantara
sebagai agama sejati, maka lebih baik berhentilah shalat, berhentilah berkiblat
ke Masjidil Haram. Karena tiada gunanya bagi orang-orang yang mendustakan
Islam, yang telah meninggalkan Islam. Sebab, bila sahadat kita telah rusak maka
tidak akan diterima segala amal ibadah kita. Berpegang teguhlah pada Islam yang
telah diajarkan Rasulullah SAW dan ridhakan hatimu pada agama yang diridhai
Allah.
Ferry adalah wartawan senior NU, tinggal
di Sidoarjo, Jawa Timur.
Habib
Rizieq: Kesesatan Jemaat Islam Nusantara (JIN)
Dalam pembukaan acara Istighotsah
menyambut Ramadhan dan pembukaan munas alim ulama NU, di Masjid Istiqlal,
Jakarta, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj mengatakan, NU akan terus
memperjuangkan dan mengawal model Islam Nusantara, Minggu, 14/06/2015
Presiden Jokowi saat berpidato dalam
membuka Munas alim ulama NU di Masjid Istiqlal, menyatakan dukungannya
secara terbuka atas model Islam Nusantara.Minggu (14/06/2015),
“Islam kita adalah Islam Nusantara, Islam
yang penuh sopan santun, Islam yang penuh tata krama, itulah Islam Nusantara,
Islam yang penuh toleransi,” kata Presiden Jokowi.
Tentu saja, Konsep Islam Nusantara ini
mendapatkan banyak tanggapan dan reaksi dari kalangan tokoh dan masyarakat
terlebih para ulama yang selalu mendakwahkan islam.
Diantaranya adalah Imam Besar Front
Pembela Islam (FPI) Habib Riziq Sihab. Dengan tegas beliau menyatakan bahwa JIN
(Jemaat Islam Nusantara) merupakan paham yang sesat dan menyesatkan, serta
bukan dari ajaran Islam, sehingga wajib ditolak dan dilawan serta diluruskan.di
lansir dari tulisan beliau di suara islam.com.
Maka untuk lebih jelasnya, kami nukilkan
8 Alasan Habib Riziq sihab menolak konsep Islam Nusantara yang di posting oleh
Suara Islam dengan judul “Jemaat Islam Nusantara (JIN) Paham Sesat Menyesatkan”
:
1. Islam Pendatang
Bagi JIN bahwa Islam di Indonesia adalah
“pendatang” dari Arab yang “numpang”, bukan agama “asli” bangsa Indonesia.
Tanggapan : Islam adalah agama asli yang
turun dari langit untuk seluruh penduduk bumi, karena Islam datang dari Allah
Swt sang pemilik alam semesta, sehingga Islam di mana saja di atas bumi Allah
Swt akan selalu menjadi agama “asli” yang “pribumi”, dan tidak akan pernah jadi
“pendatang”.
Jadi, Islam bukan dari Arab, tapi dari
langit yang diturunkan pertama kali di tengah orang Arab, kemudian disebarkan
ke seluruh dunia.
2. Pribumisasi Islam
Islam sebagai pendatang dari Arab harus
tunduk dan patuh kepada Indonesia selaku pribumi, sehingga Islam harus siap
“dipribumisasikan” agar tunduk kepada budaya setempat.
Karenanya, tidak boleh lagi ada istilah
“Islamisasi Indonesia”, tapi yang mesti dilaksanakan adalah “Indonesia-isasi
Islam”. Jadi, jangan pernah katakan “Indonesia negara Islam”, tapi katakanlah
“Islam ada di Indonesia”.
Tanggapan : jika pola pikir ini benar,
maka Islam di China mesti di-China-isasi, dan Islam di India mesti di-India-isasi,
serta Islam di Amerika juga mesti di-Amerika-isasi, dan seterusnya, sehingga
Islam di dunia jadi bermacam-macam dan berjenis-jenis sesuai negerinya.
Jika mundur lagi ke belakang, mestinya
saat Islam ada di tengah masyarakat jahiliyyah, maka Islam harus
di-jahiliyyah-isasi.
Jelas, pola pikir di atas ngawur dan
tidak ilmiah, bahkan sesat menyesatkan.
3. Tolak Arabisasi
Islam yang ada di Indonesia selama ini
adalah “Islam Arab”, sehingga budaya Nusantara terancam dan tergerus oleh
Arabisasi.
Karenanya, di Indonesia semua budaya Arab
yang menyusup dalam Islam harus diganti dengan budaya Nusantara, sehingga ke
depan terwujud “Islam Nusantara” yang khas bagi bangsa Indonesia.
Intinya, JIN menolak semua budaya Islam
yang beraroma Arab, karena dalam pandangan mereka semua itu adalah “Arabisasi
Islam”, sehingga perlu ada gerakan “Indonesia-isasi Islam” di Nusantara.
Tanggapan : Rasulullah Saw diutus di
tengah bangsa Arab untuk meng-Islam-kan Arab, bukan meng-Arab-kan Islam. Bahkan
untuk meng-Islam-kan seluruh bangsa-bangsa di dunia, bukan untuk meng-Arab-kan
mereka.
Jadi, tidak ada Arabisasi dalam Islam,
yang ada adalah Islamisasi segenap umat manusia.
4. Ambil Islam Buang Arab
Islam sebagai pendatang dari Arab tidak
boleh mengatur apalagi menjajah Indonesia, tapi Islam harus tunduk dan patuh
kepada Indonesia selaku pribumi.
Karenanya, bangsa Indonesia boleh ambil
budaya Islam, tapi wajib tolak budaya Arab, agar supaya budaya Nusantara tidak
terjajah dan tidak pula tergerus oleh budaya Arab.
Tanggapan : ini adalah propaganda busuk
JIN yang ingin menolak budaya Islam dengan “dalih” budaya Arab. Pada akhirnya
nanti, semua ajaran Islam yang ditolak dan tidak disukai JIN, akan dikatakan
sebagai “budaya Arab”.
Dan propaganda ini sangat berbahaya,
karena menumbuh-suburkan sikap rasis dan fasis, serta melahirkan sikap anti
Arab, yang pada akhirnya mengkristal jadi anti Islam.
5. Ambil Islam Buang jilbab
Menurut JIN bahwa jilbab adalah budaya
Arab karena merupakan pakaian wanita Arab, sehingga harus diganti dengan
pakaian adat Nusantara.
Tanggapan : JIN buta sejarah, karena di
zaman jahiliyyah, masyarakat Arab tidak kenal jilbab, dan wanita Arab tidak
berjilbab. Bahkan wanita Arab saat itu terkenal dengan pakaian yang umbar aurat
dan pamer kecantikan, serta tradisi tari perut yang buka puser dan paha.
Lalu datang Islam mewajibkan wanita
muslimah untuk berjilbab menutup aurat, sehingga wanita muslimah jadi berbeda
dengan wanita musyrikah. Dengan demikian, jilbab adalah busana Islam bukan
busana Arab, dan jilbab adalah kewajiban agama bukan tradisi dan budaya.
6. Ambil Islam Buang Salam
Ucapan “Assalaamu ‘alaikum” adalah budaya
Arab, sehingga harus diganti dengan “salam sejahtera” agar bernuansa Nusantara
dan lebih menunjukkan jatidiri bangsa Indonesia.
Tanggapan : lagi-lagi JIN buta sejarah,
karena di zaman jahiliyyah, salam masyarakat Arab adalah “wa shobaahaah”, bukan
“Assalaamu ‘alaikum”.
Lalu datang Islam yang mengajarkan
umatnya salam syar’i antar kaum muslimin, yaitu “Assalaamu ‘alaikum wa
rohmatullaahi wa barokaatuh”. Jadi, “Assalaamu ‘alaikum” adalah “tahiyyatul
Islam” bukan “tahiyyatul ‘Arab.”
7. Ambil tilawah Quran buang langgam
Arabnya
Termasuk baca Alquran tidak perlu lagi
dengan langgam Arab, tapi sudah saatnya diganti dengan langgam Nusantara
seperti langgam Jawa dan Sunda atau lainnya, agar supaya lebih Indonesia.
Tanggapan : membaca Alquran dengan
langgam Arab bukan kemauan orang Arab, akan tetapi perintah Allah Swt dan
Rasulullah Saw.
Dan karena Alquran diturunkan dalam
bahasa Arab, tentu membacanya harus dengan langgam Arab, agar sesuai dengan
intonasi makna dan arti. Dan itu pun tidak tiap langgam Arab boleh untuk
tilawah Alquran.
Langgam gambus dan langgam qashidah
berasal dari Arab, tapi tidak boleh digunakan untuk tilawah Alquran, karena
keduanya adalah langgam seni dan budaya serta musik dan hiburan.
Apalagi langgam tari perut yang merupakan
langgam seni dan budaya Arab untuk pertunjukan maksiat, lebih tidak boleh
digunakan untuk tilawah Alquran.
Karenanya, membaca Alquran dengan langgam
selain Arab tidak diperkenankan, karena memang tidak sesuai dengan pakem bahasa
Arab, sehingga tidak akan sesuai dengan intonasi makna dan arti.
Apalagi dengan langgam seni dan budaya
selain Arab yang digunakan untuk hiburan dan pertunjukan, seperti langgam
dalang pewayangan, langgam sinden jaipongan, langgam gambang kromong, dan
sebagainya, tentu lebih tidak boleh lagi.
Allah Swt telah menganugerahkan bangsa
Indonesia kefasihan dalam lisan Arab, sehingga dari Sabang sampai Merauke,
orang dewasa maupun anak-anak, sangat fasih dalam mengucapkan lafzhul jalalah
“Allah” dan aneka dzikir seperti “Subhanallah wal hamdulillaah wa laa ilaaha
illallaah wallaahu akbar.” dan mereka pun sangat fasih juga dalam membaca
Alquran.
Bahkan bangsa Indonesia sangat ahli dalam
ilmu tajwid dan amat piawai dalam tilawatil Alquran dengan langgam Arab,
sehingga di hampir setiap Musabaqah Tilawatil Qur’an internasional, para qori
Indonesia banyak sukses dan berhasil keluar jadi juara dunia tilawah.
Karenanya, pembacaan Alquran dengan
langgam dalang pewayangan adalah “kemunduran”, di mana bangsa Indonesia yang
sudah sangat maju dalam tilawatil Qur’an, hingga mengungguli bangsa Arab sekali
pun, lalu dibawa mundur jauh ke alam mitos pewayangan di zaman semar dan
petruk.
8. Ambil Alquran buang bahasa
Arabnya
Baca Alquran tidak mesti dengan bahasa
Arab, tapi cukup dengan terjemah Indonesianya saja, agar umat Islam Indonesia
bisa langsung menyimak dan memahami makna dan arti ayat-ayat yang dibaca.
Tanggapan : inilah tujuan sebenarnya dari
propaganda JIN yaitu menjauhkan Alquran dari umat Islam, karena mereka paham
betul bahwa ruh dan jiwa Islam adalah Alquran.
Bagi JIN, siapa yang ingin hancurkan dan
lenyapkan Islam, hancurkan dan lenyapkanlah Alqurannya. Jadi jelas sudah, bahwa
yang diserang JIN sebenarnya bukan Arab, tapi Islam.
Karenanya, selain yang sudah disebutkan
di atas, JIN juga melakukan aneka ragam propaganda anti Arabisasi untuk
merealisasikan tujuan busuknya, antara lain :
Pertama, menolak istilah-istilah yang
diambil dari bahasa Arab, hingga sebutan abi dan ummi pun mereka kritisi,
sehingga harus diganti dengan istilah-istilah Indonesia, tapi lucunya mereka
alergi dengan istilah Arab namun sangat suka dan amat fasih menggunakan
istilah-istilah Barat.
Kedua, menolak penamaan anak dengan
nama-nama Islam yang diambil dari bahasa Arab, sehingga anak Indonesia harus
diberi nama Indonesia. Tapi lucunya mereka senang dan bangga dengan penamaan
anak Indonesia dengan nama-nama barat dengan dalih lebih modern, walau pun
bukan nama Indonesia.
Ketiga, bahkan mulai ada rumor penolakan
terhadap pengafanan mayit dengan kain putih karena beraroma tradisi Arab,
sehingga perlu diganti dengan kain batik agar kental aroma Indonesia.
Bahkan mereka mulai tertarik dengan
pakaian jas dan dasi ala barat buat mayit sebagaimana pengurusan jenazah
non-Islam, dengan dalih jauh lebih keren dan rapih ketimbang “pocong”, walau
bukan budaya Indonesia.
Demikian kami cuplikan dari tulisan
beliau, semoga membuka wacana kaum muslimin Indonesia untuk lebih waspada
menerima sebuah konsep yang digelontorkan seorang tokoh.(rz)
ISLAM
NUSANTARA; Anti Arab yang Ngarab
(In-Konsistensi Tokoh Islam Nusantara)
Oleh : Hizbullah Ivan
MENURUT Lelaki yang lama belajar ilmu agama bimbingan Sayyid Maliki di Mekah,
sekaligus Putra dari KH. Maemoen Zubair yakni KH. Najih Zubair atau Gus Najih,
bahwa "ada doktrin sesat di balik lahirnya wacana Islam Nusantara.”
Gagasan Islam Nusantara secara fundamen hadir dalam rangka untuk mensinkronkan Islam dengan budaya dan kultur Indonesia.
Gagasan Islam Nusantara secara fundamen hadir dalam rangka untuk mensinkronkan Islam dengan budaya dan kultur Indonesia.
Artinya,, secara kultural Islam Nusantara
seolah ingin mengajak umat untuk mengakui dan menerima berbagai budaya leluhur
sekalipun budaya tersebut kufur.
Karena bagi mereka,, Islam di Indonesia
adalah agama pendatang yang harus patuh dan tunduk terhadap tradisi &
budaya Nusantara. Sehingga Islam "wajib" di-akulturasikan dengan
nilai-nilai kultural yang dianggap telah mapan dianut oleh mayoritas masyarakat
Indonesia. Tak peduli sekalipun konten budaya itu sesat ataupun menabrak
syariat.
(Pokoknya,, di Indonesia Islam harus
"Kawin" dengan Budaya, tak peduli sekalipun maharnya adalah Hoax
mobil esemka ataupun patung pemimpin merongoss, Joosss..!)
Hal tersebut senada dengan apa yang
dikatakan Azyumardi Azra. Bahwa Islam Nusantara merupakan hasil Interaksi
antara Islam Rahmatan Lil'alamiin dengan realitas sosial budaya, dan agama di Indonesia.
Dari terminologi itu, maka kita diajak
paham apa sebenarnya keinginan mereka.
Yakni, di Indonesia,, keluhuran Nilai
Agama,, khususnya Islam,, wajib menyesuaikan dengan kehendak dan kuasa budaya.
Artinya,, jika di satu wilayah terdapat
Budaya memakan Riba, maka Islam harus menjadi jalan tengah untuk menciptakan
RIBA SYARI'AH.
Jika di Pulau Jawa ada Budaya pemujaan
berhala, penyembah pohon, penyembah keris, dan peminum air cucian kyai, maka
Islam pun harus siap mencipta Fatwa, SYIRIK SYARI'AH.
Demikian pula jika di satu kampung
terdapat Budaya komunitas Homo. Maka Islam wajib melindungi mereka dengan
membuat Fiqh HOMO SYARI'AH.
Pun dengan kultur budaya Judi &
Perzinahan. Islam wajib memfasilitasi itu dengan membuat Mazhab Poros Tengah
yang membahas tentang Judi & Zina yang sesuai syariat dengan kadar dosa
minimalis & alakadarnya.
Lalu pertanyaannya,, bolehkah itu
dilakukan... ?
Maka saya katakan, SILAHKAN....!!
Perhatikan...
Perhatikan...
“Tidak ada paksaan dalam memeluk agama
(Islam). Sungguh telah jelas antara kebenaran dan kesesatan” (QS. Al Baqarah:
256)
Jadi, silakan tentukan pilihan dan hendak
kemana akan berjalan. Perintah dan larangan telah khatam diturunkan, dan
risalah pun telah final disampaikan.
Beragam kisah pun telah diceritakan.
Bagaimana kelak nasib manusia yang tetap dalam iman & keta'atan. Dan
bagaimana nasib mereka yang berbalik ke dalam kekufuran dan kebodohan.
Jadi ya silakan. Islam tidak akan
dirugikan dengan menjamurnya fikrah-fikrah sempalan.
Demikian pula Allah & Rasul-Nya,
sekali-kali tidak sedikitpun kehilangan keagungan dengan kemunculan
manusia-manusia Edan.
Lagi pula,, Bumi Allah ini masih sangat
luas untuk mengubur jasad manusia yang Kurang Waras.
Satu saja nasihat saya bagi mereka para
Pegiat Dakwah Islam Nusantara agar dakwahnya diterima masyarakat Indonesia.
Yakni, cobalah kaffah & istiqamah
serta konsisten dalam menghayati sampean punya ide & Fikrah.
Jika merasa diri sudah mantab mendeclare
slogan "ANTI ARAB".
Maka janganlah menggunakan nama-nama
keren yang ke Arab-araban.
Mulai besok, sampeyan datangi Disdukcapil
untuk mengganti nama di akta kelahiran.
Karena ide Islam Nusantara menjadi kurang
greget jika Para Punggawanya mengemban Nama-Nama Arab seperti (Contoh) : Said,
Siradj, Abshar Abdalla, Nadirsyah, Hosein, Mahfudz, Wahid, Nazaruddin, Romly,
Muhaimin, Yakhya Staqoef, Kholil Yaqoet, Omar, Shahab, Mizan, dll.
Cobalah berpikir & bertafakur untuk
mulai mencari nama-nama yang me-Nusantara.
Seperti : Burayot, Bushiat, Mukijo,
Sukethi, Paimin, Paijo, Tukijan, Kebul, Ngadimin, Nganjuk, Ngutang, Ngasbon,
Nginul, Ngojay, Ngopi, Ngorong, Ngojek, daaaaaan lain-lain.
Oke.. ?
Bagaimana,, Deal... ???
PUASSSS..!!!
PUASSSS..!!!
END.
-Hizbullah Ivan-
(PEGIAT ISLAM ARAB)
Sumber Bacaan :
Sumber Bacaan :
Mk Tolak Gugatan Jemaah Ahmadiyah Soal Pasal
Penodaan Agama. Yurisprudensi Untuk “Perusak Syariat Islam Lainnya” Yang Menghujat , Memodifikasi Dan Menolak “Kearaban” Islam Dan Nabi
Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wasallam”.
Kenapa Di Indonesia Marak Aliran Sesat Dan
Ormas-Ormas Islam Yang Menakutkan, Di Negeri “Wahhabi” Saudi Tidak Ada ?
Mengapa Aliran Sesat Selalu Mendapat Pengikut
Di Indonesia? MUI: Ada 300 Lebih Aliran Sesat Di Indonesia !!
Menghina Islam, Orang Ini Dicambuk 1000 kali,
Penjara 10 Tahun dan Denda 3 Milyar
Yahya Cholil Staquf : Islam Nusantara Itulah
Islam Sejati, Bukan Islam Abal-Abal Model Timur Tengah Dan Islam Di Arab Datang
Sebagai Penjajah. Kenapa ikut Campur Urusan Arab (Palestina)?
Statement KH.Yahya Cholil Staquf: Al Qur'an
& Hadits Hanya Dokumen Sejarah Dan Tak Relevan Lagi Sekarang. Menohok..!
Jawaban Syekh Al Azhar Atas Sindiran Said Aqil Siradjn Soal Nasionalisme Arab
Dan Islam Nusantara
Azyumardi Azra: Islam Indonesia beda dengan
Islam Arab [Banyak Statemennya menunjukan Kedengkian Luar Biasa Terhadap Bangsa
Arab, Agama di Akal-akalin]
Prof DR KH. Said Aqil Sirajd : Membandingkan
(Penyebab) Dinasti Bani Umayyah hanya berkuasa selama 70 tahun (Ikuti Syi'ah,
Menghujat Muawiyah RA) Dan Kerajaan Islam Di Spanyol Pernah Berkuasa Selama 800
Tahun (Yang Melahirkan Ulama-Ulama Besar) Dengan Indonesia (Menaklukan Imperium
Majapahit) Dimana Islamnya Masih Bertahan Meskipun Belum Pernah Melahirkan
Seorangpun Ulama Besar ?
Prof.Dr.Kh Said Agil Siraj : Islam Saja Belum
Tentu Bisa Menyatukan Umat, Di Timur Tengah Tidak Ada Ulama Yang Nasionalis
(Tapi Al-’Ulama Waratsatil Anbiya) ! Ulama Di Indonesia Top Markotop !
Didepan Tokoh-tokoh Kristen, Hindu Dan Budha,
Profesor Tasawuf Said Aqil Siraj Menyatakan : "Yang Berjenggot, Pake
Gamis, dan Jidat Hitam. Lalu Mereka Yang Ucapkan Allahu Akbar.... ANTI
PERBEDAAN”, “Perbedaan Agama, Keyakinan, Kitab Suci ADALAH RAHMAT” ?!
Didepan Tokoh-tokoh Kristen, Hindu Dan Budha,
Profesor Tasawuf Said Aqil Siraj Menyatakan : “Kalau Anti (Tidak) Tahlilan Maka
Kita Ragukan Pancasilanya”, “Perbedaan Agama, Keyakinan, Kitab Suci ADALAH
RAHMAT” ?!
Tokoh Nasional (Islam Nusantara) Terkemuka,
Bapak Jusuf Kalla : Di Surga Nanti Banyak Orang Indonesia, Meski Daging Mahal
Minta Warga Bersyukur Karena Indonesia Tidak Perang Seperti Timur Tengah. وَٱللَّهُ
عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
Indonesia : Negeri Dengan Jumlah Penduduk,
Masjid Dan Pengirim Haji Terbesar Di Dunia, Dimana Organisasi Muslim
Mayoritasnya Gemar Hancurkan Masjid Dan Mengusir Ustadz-Ustadz (Dakwah) Ahlus
Sunnah (Istidraj). Menggugat Arogansi Parasit Oknum Penggiat Toleransi.
Pimpinan Ormas Islam Terbesar Sejagat Menghina
Sunnah Nabi. Kalian Akan Dipimpin Oleh Orang Yang Seperti Kalian.
Inilah Indonesia, Negeri Muslim Terbesar, Surga
Bagi Penista Islam ! Tokoh Paramadina/JIL : Ade Armando Sebut Al Quran Hadits
Bukan Sumber Hukum/Ibadah Haji Tidak Wajib, Boros Dan Munculkan Kemiskinan
/Allah Kan Bukan Orang Arab. Luthfi Assyaukanie: "Filsafat Dan Sains
Menajamkan Pikiran, Agama Datang Menumpulkannya"
Islam Di Timur Tengah Ittiba Kepada Nabi,
Makan-Minum Siang Hari Terbuka Ditempat Umum Selama Ramadhan Akan Kena Hukuman,
Di Negara Islam Nusantara Umat Islam Jadi Bulan-Bulanan (Di Obok-Obok) Media
Kufar Dan Orang Munafik. Jadi Kemana Kita Merujuk ?
Inilah Indonesia, Negeri Muslim Terbesar, Surga
Bagi Penista Islam ! Tokoh Paramadina/JIL : Ade Armando Sebut Al Quran Hadits
Bukan Sumber Hukum/Ibadah Haji Tidak Wajib, Boros Dan Munculkan Kemiskinan
/Allah Kan Bukan Orang Arab. Luthfi Assyaukanie: "Filsafat Dan Sains
Menajamkan Pikiran, Agama Datang Menumpulkannya"
Sebagian Besar Isi Deklarasi Pemimpin Munafiqun
Moderat Semata-Mata Kedengkian Kepada Saudi Dan Salafi /Ahlus Sunnah (Terutama
Point 8,9,10,11). Imam Masjidil Haram: Tidak Ada Islam Moderat Atau Islam
Ekstrem, Munculnya Klasifikasi Karena Kepentingan Kelompok Tertentu Yang
Membenci Islam Sebagai Agama Yang Benar (Manhaj Yang Satu) Dan Tetap (Al-Haq) !
Islam Nusantara Bertentangan dengan Al-Qur’an
Surat Al Baqarah : 208 Dan Surat Al-Maidah : 3
Slogan Anti Arab Dalam Perspektif Syar’i
[bikin terperangah !] Islam Kita Bukan
"Islam Saudi Arabia"; Tanah Air Mesti Didahulukan daripada Islam;
Amalkan Pancasila Wujud Tegakkan Syariat ??!
Ini Dia Kesesatan “Islam Nusantara” Menurut
Putra KH Maemoen Zubair. Ulama Nusantara BUKAN Pewaris Nabi (Al 'Ulamaau
waratsatul Anbiyaa') !
IslAm NUSantara, Anti Arab Atau Cenderung Anti
Islam ? Obsesi Romatisme Kejayaan Nusantara Kerajaan Majapahit.
IslAm NUSantara (Abul Jauzaa’). Gus Najih
Maimoen : Islam Nusantara Akan Mengembalikan Pada Kemusyrikan.
Kedudukan Ittibaa’ dalam Syari’at Islam.
Ittiba’ kepada Dalil Bukan Berarti Meninggalkan Perkataan Para ‘Ulama !!
Sumber Agama Islam itu Alquran dan Hadis, bukan
Nusantara. Terima Saja Bahwa Islam Itu ya Arab
Islam Nusantara Didesain untuk Mengobok-Obok
Islam
Pilih Islam Yang Mana ? “Nusantara” Ataukah
“Timur Tengah” ? Fitnah Ulama Sū’ (Jahat) Perusak Umat
Siapa “Nabi” Islam Nusantara? Mereka Itu
Seperti Abrahah Yang Berambisi Menghancurkan Ka’bah, Akibatnya Harus Berhadapan
Dengan Alloh Ta'ala.
Konferensi “Bagaimana Cara Mengalahkan Islam?”
Rencana Mereka, Kyai-Kyai Kelompok Mayoritas Mengubah Tafsir Al-Qur`An Dan
Hadits-Hadits, Dengan Target Menghentikan Otoritas Ulama.
"Kamu Anti Arab atau Anti Islam?"
[Sebagian Besar Media Lokal, Menyembunyikan Anti Islam, Tapi Menampilkan Anti
Arab !!]
Sikap Imam As-Syafi’i Menghadapi Orang Bodoh
Kaum Nahdliyin Jangan Ikuti Makar Kebencian
Liberal (Juga Syiah) Terhadap Arab
Prof. Dr. Ali Musthofa Ya’kub: Jangan Mau Jadi
Jangkrik!
[Untuk Orang NU yang Mau Diadu Domba Dengan
Wahhabi]
Adakah Islam Versi Indonesia?
Islam Nusantara, Islam Jakarta, Islam
Depok
Islam Bukan Budaya Arab
Mungkinkah Membela Nabi Shallallahu
Alaihi Wa Sallam Tapi Tidak Mentaati Beliau ??
Tolok Ukur Kebenaran Adalah Secara Syar'i
Standarisasi Kebenaran Dalam Islam
Perbedaan Said Aqil Siradj (Islam
Nusantara) dan Muslim Turki
(Manhaj Salaf) Dalam Penindasan Muslim di
Cina dan Uighur, Terkait Duit !! (Ghirahnya Lenyap)
●●●●●●●●●●●●●●●●●●
Mengapa al-Quran Berbahasa Arab (Bukan
Bahasa Persia/NUsantara) ?
Hadist: Jika Engkau Tak Malu, Perbuatlah
Sesukamu
Hanya Satu Jalan Menuju Allah Azza Wa
Jalla
Apakah Islam Disebarkan Dengan
Peperangan?
Kebenaran Tidak Diukur Dengan Banyaknya
Orang Yang Mengikutinya.Berpegang Pada Suara Mayoritas Adalah Kaidah Kaum
Jahiliyah
Mengapa Syiah Sangat Membenci Arab Dan
Ibnu Wahhab (Wahabi) ? Ini Rahasianya..
Islam Nusantara dan Arus Gerakan Wahabi
Menanggapi Tulisan Ali Masykur Musa
“Etika Sosial Islam Nusantara” yang Dimuat di Harian Republika Kamis 9 Juli
2015
“Islam Moderat” Dan Misi Barat
Mewaspadai Upaya Barat Membasmi Kekuatan
Islam
Imam Besar Al-Azhar Serukan Eropa Dukung
Lembaga Islam Moderat. Dr.Hamid Fahmi Zarkasyi: Islam Moderat Isinya Ya
Liberalisasi , sesat !
Alwi Shihab ar Rafidhi : Iran dan
Indonesia Siapkan “Islam yang Benar dan Moderat ” ? !
Menag: Kita Adalah Orang Indonesia Yang
Islam, Bukan Orang Islam di Indonesia
Su'per Cendekiawan Muslim Sunni Abu-Abu
Didikan Orientalis Terpedaya Syiah, Pendengki Salafi “ Wahabi ”
Kemunafikan Dan Kelicikan Orang Islam
Liberal
Ahlus Sunnah Untuk Keutuhan NKRI
Pesan Dr. Zakir Naik tentang “Islam”
Nusantara
Petinggi Paramadina [Madrasah Orientalis
Atau Yahudi Gaya Baru] : Allah kan Bukan Orang Arab !
Menyingkap Kebodohan Ulil Abshar Atas
Pembelaannya Terhadap Syiah(Menurut Ulil, islam wahhabi adalah islam yang
memusuhi syi’ah namun islam nusantara adalah islam yang tidak memusuhi syi’ah)
Said Agiel Siradj Semakin Panik, Terima
Kasih Pak !
Islamisasi Nusantara : Syiah Tidak
Berperan
Kontribusi “Wahabi” di Jagat Nusantara
Qonun Asasi Nu Serukan Lawan Syiah !!!
(Para Tokoh Dan Kiai NU Ini Menentang
Islam Nusantara Jadi Tema Muktamar)
Ahlus Sunnah Wal Jama’ah Adalah Ahlul
Wasath [Al-Baqarah: 143], Al-Firqatun An-Najiyyah (Golongan Yang Selamat).
Syi’ah Ahlul Ghuluw, Salah Satu Firqah Sesat (Diluar Islam). Wasathiyah Bukan
Perusakan Aqidah, Sumbernya Alquran Dan Hadits Yang Shahih Dan Sharih, Bukan
Moderat !
Perselisihan Adalah Rahmat? Yang Benar
Saja!
Said Aqi Siroj Puji Misi Partai Perindo
Mirip Perjuangan Nabi, Warga NU Geram
Membongkar Megaproyek Tsunami
Kristenisasi Di Indonesia. Kenapa Tidak Terjadi Di Negara Arab Dan Pakistan ?
Musibah Dasyat Di Tahun 2035 ! (Bagian I)
Membongkar Megaproyek Tsunami
Kristenisasi Di Indonesia. Kenapa Tidak Terjadi Di Negara Arab Dan Pakistan ?
Musibah Dasyat Di Tahun 2035 ! (Bagian 2)
Persentase Umat Islam di Indonesia Jadi
85 Persen (Data lain dibawah 85 %). Tahun 2035 Jumlah Umat Kristen Indonesia
Diprediksi akan lebih Banyak dari Muslim (Kemana Aja Ulamanya, Kerjanya
Menghujat “Wahhabi” ?)
Solusi Di Tengah Kondisi Keterpurukan Dan
Perpecahan Ummat Islam.
Tantangan Aktual Ahlusunnah Wal Jama’ah
Al Aqidah Al Washithiyah: Penjelasan
Aqidah Islam
Nasehat Menggugah Hadratus Syaikh Kh.
Hasyim Asy’ari Untuk Menjaga Persatuan
Apa karakteristik firqah najiyah yang
paling menonjol?
(Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin)
Mengikuti Manhaj Salaf Dalam Segala Hal
Persatuan, Dengan Syarat Tak Mengusik
(Mengkritik) 'Aqidah Dan Amalan Mereka ? Tidak Akan Terwujud Diatas Perbedaan
Manhaj Dan Akidah (Manhaj Bunglon, Mutalawwin)
Silsilah Penjelasan Al Aqidah Al
Washithiyah 1/-
Penjelasan Silsilah Aqidah Al
Wasithiyah 2/-
Firqah Sesat, Al-Firqatun An-Najiyyah
(Golongan Yang Selamat) Dan Kapan Keluar Dari Ahlus-Sunnah ?
Pengikut Asy’ariyah ‘Meradang’ Hebat,
Mereka Mendatangkan Para Qadhi Dan Ulamanya Untuk Mendebat Syaikhul Islam Ibnu
Taimiyah Rohimahullah Yang Menulis Aqidah Firqah Najiyah Dalam Kitab Al-Aqidah
Al-Wasithiyahnya.
Apakah Hakekat “Wahabi” Yang Terus
Dimusuhi & Diolok-Olok Oleh “Islam Nusantara” Dan “Garis Lurus” Itu?
"Pidato menakutkan mantan Presiden
Bush tentang Indonesia" (Inilah Produk Islam NUsantara)
Survei Amnesty Sebut Warga Indonesia (Islam
Nusantara) Paling Tak Ramah Kepada Pengungsi
Hasyim Muzadi “Kita menanamkan Pancasila
ke seluruh dunia, karena inti Islam ada di Pancasila,” Hah ?! Berbicara Tentang
Allah (Agama) Tanpa Ilmu" Lebih Besar Dosanya Dari Dosa Syirik. Rakyat
Rusak karena Ulamanya Menyimpang.
Sikap Seorang Muslim Terhadap Negara
Saudi Dengan Tanah Haramnya. Video Sumpah Setia Prajurit Kerajaan Arab Saudi.
●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●